Selasa, 03 Juni 2014 di 10.17 Diposting oleh asasas 0 Comments

Definisi :



Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangakan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi merka dalam memajukan perusahaannya.

1   Perilaku Kepemimpinan

Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi
Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
3.Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan

Ciri seorang pemimpin

1.Percaya diri
2.Bertekad baja
3.Penuh motivasi
4.Tegas (tidak plin-plan)
5.Karismatik
6.Antusias
7.Pemberani

Pendekatan – Pendekatan kepemimpinan

Pendekatan menurut luas pekerjaan manajer
Luas pekerjaan manajer meliputi masalah “ internal dan eksternal” perusahaan yang dipimpinnya. Masalah internal perusahaan harus dibenahi dengan baik, supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya guna dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan harus diperhitungkan, diamati dan diimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat persaingan, peraturan pemerintah, situasi perekonomian nasional dan internasional.
Luas pekerjaan manajer itu adalah :
1. Manajer harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan serta memerintah bawahan untuk mengerjakan dan memberikan laporan dari hasil pelaksanaannya.

Pendekatan menurut sifat kerja manajer
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan pikiran yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan seseorang harus mengorbankan daya fisik dan daya pikirnya supaya ia dapat mengerjakan tugas-tugasnya. Kerja daya fisik hasilnya konkret, sedang kerja daya fikir (mental) hasilnya abstrak. Sifat kerja manajer dibedakan atas”kerja fisik dan kerja pikir”. Manajer dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga tingkatan yaitu, top manager, middle manager, dan lower manager.
 Pendekatan menurut sifat-sifat seorang manajer
Pada dasarnya seorang manajer yang sukses dalam kepemimpinannya mempunyai sifat-sifat/kualifikasi-kualifikasi tertentu.
Untuk menentukan sifat-sifat manajer/pemimpin yang akan berhasil dalam tugasnya ditentukan dengan dua cara :
  1. Cara Deduktif, Menurut cara ini sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan berdasarkan hasil analisis jabatan(job analysis). Karena dengan analisis jabatan akan diketahui tugas dan tanggung jawab(job description) dan kualifikasi-kualifikasi dari manajer yang akan menjabat jabatan tersebut.
  2. Cara Induktif, Menurut cara ini sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan dengan mencari sifat dan ciri-ciri khusus sejumlah manajer yang telah sukses. Sifat dan ciri-ciri khusus para manajer yang sukses inilah yang kemudian dijadikan sifat dan ciri-ciri bagi seorang manajer. Cara induktif ini akan memungkinkan manajer berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Penentuan sifat dan kualifikasi manajer sangat membantu untuk memilih pemimpin yang baik.

Penentuan Bagaimana Pemimpin Mengambil Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin. Pengambilan keputusan ( decision making) diproses oleh pengambil keputusan yang hasilnya keputusan. Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana. Keputusan akan menimbulkan aktivitas dan atau mengakhiri aktivitas.
Pengambilan keputusan merupakan tugas utama seorang manajer sehari-hari, bahkan manajer diberi gaji oleh perusahaan justru untuk mengambil keputusan yang baik, tepat, dan menguntungkan perusahaan yang dipimpinnya. Setiap pengambil keputusan harus bertanggung jawab terhadap resiko keputusan yang diambilnya.
Macam-macam keputusan
Keputusan Auto Generated
Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tetapi jika seorang decision maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju. Keputusan auto generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat, misalnya sekompi tentara telah dikepung musuh, pimpinannya harus secepatnya mengambil keputusan sebelum terlambat dan hancur.
Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil, cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.
Pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni “untuk mencapai hasil yang terbaik dan resiko yang sekecil-kecilnya”.

Basis Pengambilan Keputusan

Basis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer biasanya didasarkan atas :
  1. Keyakinan
  2. Intuisi (suara hati)
  3. Fakta-fakta
  4. Pengalaman
  5. Kekuasaan

a. Keyakinan :
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.

b. Intuisi         :
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati nya, bersifat ilham dan perasaan-perasaannya. Sasaran-sasara, pengaruh, preferensi-preferensi, dan psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting. Disni ilmu subjektif sangat vital.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mempunyai kebaikan dan keburukan, sebagai berikut.
Kebaikan : - Keputusan dapat ditetapkan dengan cepat  - Kecakapan decision maker dapat dimanfaatkan
Keburukan : - Keputusan mungkin terbukti salah, karena feeling bisa saja salah  - Resiko keputusan cukup besar, sebab tidak berdasarkan ilmiah.

Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu :
  1. Pribadi dan kepribadian si decision maker.
  2. Sifat masalah yang dihadapi.
  3. Pandangan dan kecakapan faktual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
  4. Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
  5. Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
  1. Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan, baik yang tangibles maupun intangibles.
  2. Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan.
  3. Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak.
  4. Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik.
  5. Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus ditransfer ke dalam physical action.
  6. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu, dana, data informasi, dan fakta yan cukup.
  7. Membuat keputusan dalam prakteknya, membuthkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi.


Kepemimpinan Situasi 

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
           Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yangditerapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakangaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasitugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetapmembuat orang orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.

Situasi Kepemimpinan Pada Umumnya
Seorang pemimpin menunjukkan tiga tipe perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas kewajiban mereka. Tipe perilaku pertama dinamakan perilaku struktur. Perilaku struktur adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka.

Teori Daur Hidup Kepemimpinan

Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan diatas, tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya struktur serta “hubungan” dan bukannya pertimbangan.
http://elearning.gunadarma.ac.id


0 Responses so far.

Posting Komentar