Definisi :
Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu
atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangakan gaya kepemimpinan mereka
sendiri sesuai dengan karakter pribadi merka dalam memajukan perusahaannya.
1 Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua
bidang utama :
a. Berorientasi pada tugas yang
menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi
Ada tiga variabel utama yang
tercakup dalam kepemimpinan
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain
seperti bawahan atau para pengikut
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
3.Kepemimpinan menyangkut penanaman
pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan
Ciri seorang pemimpin
1.Percaya diri
2.Bertekad baja
3.Penuh motivasi
4.Tegas (tidak plin-plan)
5.Karismatik
6.Antusias
7.Pemberani
Pendekatan – Pendekatan kepemimpinan
Pendekatan menurut luas pekerjaan manajer
Luas pekerjaan manajer meliputi masalah “ internal dan eksternal”
perusahaan yang dipimpinnya. Masalah internal perusahaan harus dibenahi dengan
baik, supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya guna dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan harus diperhitungkan, diamati dan
diimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat
tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat persaingan, peraturan
pemerintah, situasi perekonomian nasional dan internasional.
Luas pekerjaan manajer itu adalah :
1. Manajer harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan serta memerintah
bawahan untuk mengerjakan dan memberikan laporan dari hasil pelaksanaannya.
Pendekatan menurut sifat kerja manajer
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan pikiran yang dilakukan seseorang
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan seseorang harus
mengorbankan daya fisik dan daya pikirnya supaya ia dapat mengerjakan
tugas-tugasnya. Kerja daya fisik hasilnya konkret, sedang kerja daya fikir
(mental) hasilnya abstrak. Sifat kerja manajer dibedakan atas”kerja fisik dan
kerja pikir”. Manajer dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga tingkatan
yaitu, top manager, middle manager, dan lower manager.
Pendekatan menurut sifat-sifat
seorang manajer
Pada dasarnya seorang manajer yang sukses dalam kepemimpinannya mempunyai
sifat-sifat/kualifikasi-kualifikasi tertentu.
Untuk menentukan sifat-sifat manajer/pemimpin yang akan berhasil dalam
tugasnya ditentukan dengan dua cara :
- Cara Deduktif, Menurut cara ini sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan berdasarkan hasil analisis jabatan(job analysis). Karena dengan analisis jabatan akan diketahui tugas dan tanggung jawab(job description) dan kualifikasi-kualifikasi dari manajer yang akan menjabat jabatan tersebut.
- Cara Induktif, Menurut cara ini sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan dengan mencari sifat dan ciri-ciri khusus sejumlah manajer yang telah sukses. Sifat dan ciri-ciri khusus para manajer yang sukses inilah yang kemudian dijadikan sifat dan ciri-ciri bagi seorang manajer. Cara induktif ini akan memungkinkan manajer berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Penentuan sifat dan kualifikasi manajer sangat membantu untuk memilih pemimpin yang baik.
Penentuan Bagaimana Pemimpin Mengambil Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama
dari seorang pemimpin. Pengambilan keputusan ( decision making) diproses oleh
pengambil keputusan yang hasilnya keputusan. Keputusan-keputusan ini akan
menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana.
Keputusan akan menimbulkan aktivitas dan atau mengakhiri aktivitas.
Pengambilan keputusan merupakan tugas utama seorang manajer sehari-hari,
bahkan manajer diberi gaji oleh perusahaan justru untuk mengambil keputusan
yang baik, tepat, dan menguntungkan perusahaan yang dipimpinnya. Setiap
pengambil keputusan harus bertanggung jawab terhadap resiko keputusan yang
diambilnya.
Macam-macam
keputusan
Keputusan Auto Generated
Keputusan
semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan
data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini
kurang baik, sebab resikonya besar. Tetapi jika seorang decision maker dapat
melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju.
Keputusan auto generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat,
misalnya sekompi tentara telah dikepung musuh, pimpinannya harus secepatnya
mengambil keputusan sebelum terlambat dan hancur.
Keputusan Induced
Keputusan induced
diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga
keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif
kecil, cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.
Pada dasarnya
tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni “untuk mencapai hasil yang terbaik
dan resiko yang sekecil-kecilnya”.
Basis
Pengambilan Keputusan
Basis
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer biasanya didasarkan atas :
- Keyakinan
- Intuisi (suara hati)
- Fakta-fakta
- Pengalaman
- Kekuasaan
a.
Keyakinan :
Manajer dalam
pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” inilah
yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan
eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.
b. Intuisi :
Manajer dalam
pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati nya, bersifat ilham dan
perasaan-perasaannya. Sasaran-sasara, pengaruh, preferensi-preferensi, dan
psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting. Disni ilmu
subjektif sangat vital.
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi mempunyai kebaikan dan keburukan, sebagai
berikut.
Kebaikan : -
Keputusan dapat ditetapkan dengan cepat
- Kecakapan decision maker dapat dimanfaatkan
Keburukan : -
Keputusan mungkin terbukti salah, karena feeling bisa saja salah - Resiko keputusan cukup besar, sebab tidak
berdasarkan ilmiah.
Aspek-aspek
pengambilan keputusan, yaitu :
- Pribadi dan kepribadian si decision maker.
- Sifat masalah yang dihadapi.
- Pandangan dan kecakapan faktual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
- Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
- Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
Faktor-faktor
penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
- Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan, baik yang tangibles maupun intangibles.
- Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan.
- Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak.
- Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik.
- Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus ditransfer ke dalam physical action.
- Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu, dana, data informasi, dan fakta yan cukup.
- Membuat keputusan dalam prakteknya, membuthkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi.
Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan
seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai
dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
Dilihat dari orientasi si pemimpin,
terdapat dua gaya kepemimpinan yangditerapkan, yaitu gaya konsideral dan
struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas.
Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan
kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakangaya
kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasitugas
yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetapmembuat
orang orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.
Situasi
Kepemimpinan Pada Umumnya
Seorang pemimpin menunjukkan tiga tipe perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas kewajiban mereka. Tipe perilaku pertama dinamakan perilaku struktur. Perilaku struktur adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka.
Teori Daur Hidup Kepemimpinan
Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan diatas, tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya struktur serta “hubungan” dan bukannya pertimbangan.
http://elearning.gunadarma.ac.id
Seorang pemimpin menunjukkan tiga tipe perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas kewajiban mereka. Tipe perilaku pertama dinamakan perilaku struktur. Perilaku struktur adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka.
Teori Daur Hidup Kepemimpinan
Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan diatas, tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya struktur serta “hubungan” dan bukannya pertimbangan.
http://elearning.gunadarma.ac.id
0 Responses so far.
Posting Komentar