Rasio
Likuiditas
Rasio
Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial
Jangka
pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari
pos-
Pos aktiva
lancer dan hutang lancer. Beberapa jenis rasio Likuiditas dan rumus
perhitungan-
Nya
dijelaskan berikut ini.
Current
Ratio
Current
Ratio digunakan untuk mengukur kemampian perusahaan untuk membayar kewajiban
Yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rumus menghitung Current
Ratio
sebagai berikut
:
Current
Ratio =
Aktiva Lancar/
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.gif)
jadi current ratio = 670.414.997.805 / 369.834.826.179
=
1.812
Kesimpulan:
current ratio
PT.Nippon Indosari Corpindo 1,81 maka
dapat dibandingkan harta lancar dan hutang lancarnya adalah 1.8 : 1
Quick Ratio
atau Acid Test Ratio
Quick Ratio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
Yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (liquid assets).
Rumus untuk
Menghitung
Quick Ratio sebagai berikut :
Quick
Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban lancar))
Jadi quick ratio = (
670.414.997.805
- 26.225.772.937)
/ (369.834.826.179)
= 1.741
Kesimpulan:
PT.Nippon
Indosari Corpindo mempunyai rata-rata quick ratio 1.741 diatas rata-rata yang ditetapkan maka
keadaanya sangat baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah
dikurangi persediaan.
Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.:
Total Debt
to Equity Ratio
Total Debt
to Equity ratio digunakan untuk mengukur bagian setiap rupiah modal
Sendiri yang
disajikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. Rumus
Untuk
menghitung Total Debt to Equity Ratio sebagai berikut :
Jadi Total Debt to Total Capital Assets = 1.134.033.865.603
/ 705.046.406.250 x 100%
= 1,60
= 160%
- Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Rasio ini
merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan
jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari
keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Jadi Total Debt to Asset Ratio = (1.134.033.865.603 / 1.839.080.271.853) x 100%
= 0.60 = 60%
Ratio Rentabilitas
Rasio ini
disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio
ini adalah :
- Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)
Merupakan
perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan
dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai
dari jumlah penjualan.
GPM = (Laba Bruto / Penjualan Neto) x 100%
= (326.997.540.900
/ 706.876.767.848 ) 100%
= 0,46 = 46%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 46%
- Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)
Merupakan
rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan
dengan volume penjualan.
Jadi Net Profit
Marginal = (Laba setelah pajak / Penjualan
Neto) x 100%
= (75.724.027.500
/ 706.876.767.848
) 100%
= 0,04 = 4%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 4%
2. Operating Profit Margin
untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit
margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap
penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin
tinggi rasio ini maka semakin baik
1. Jadi Operating
Profit Margin = (Laba usaha / Penjualan Neto) x 100%
= (113.087.492.901 / 706.876.767.848) x 100%
= 0,15 = 15%
Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat
efesiansi perusahaan, sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik
karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga
rendah, dan yang tersedia untuk laba besar.
- Return of Asset
adalah salah
satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah
biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari
analisis.
Jadi Return of Asset = (Laba bersih
setelah pajak / total aktiva) x 100%
= (75.724.027.500 / 1.839.080.271.853) x 100%
= 0,04 = 4%
Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%
- Return of Equity
Adalah
Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata
uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar
perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang
diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.
- Jadi Return of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Ekuitas) x 100%
= (75.724.027.500 /705.046.406.250) x 100%
= 0,10
= 10%
0 Responses so far.
Posting Komentar