A. Orientasi
Lingkungan Internal dan External
Faktor yang
mempengaruhi seorang wirausaha dalam usahanya dipengaruhi oleh beberapa factor,
dimana pada lingkup internal yaitu pada personal individu seorang pengusaha,
dimana menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang tersebut dalam membuka
bisnis. Sedangkan factor yang mempengaruhi lainnya yaitu lingkup external,
dimana pada lingkup ini mengarah pada lingkup sociological yang menyangkut
masalah hubungan dengan family atau keluarga dan lingkup environmental yang
menyangkut hubungan dengan lingkungan sekitar (Bygrave, 1994:3)
Banyak
perluang dalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dengan
cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang
yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagsan baru, kemudian
bekerja keras mengubah peluang menjadi kenyataan. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu :
1. Bidang
usaha dan jenis usaha yang akan dirintiskan
2. Bentuk
dan kepemilikan usaha yang akan dipilih
3. Tempat
usaha yang akan dipilih
4. Organisasi
usaha yang mungkin diperoleh
5. Lingkungan
usaha yang akan berpengaruh
B. Sumber
Gagasan Bagi Produk Baru
Kadang-kadang
seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis berlebihan.
Untuk menambah rasa optimis dalam usaha, seorang usahawan memerlukan gagasan
dari berbagai elemen guna untuk mengembangkan usahanya yang ia rintis. Dimana
dengan adanya gagasan dari berbagai elemen, seorang usahawan dapat melakukan
evaluasi dalam usahanya agar lebih efektif dan efesien dalam pemasarannya.
Sumber
gagasan bagi produk baru diantaranya :
1. Konsumen
kita bisa
mendapatkan ide usaha baru dari konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi
kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk atau jasa yang telah
ada.
2. Perusahaan
yang sudah ada
kita bisa
melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh
pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan
yang lebih.
3. Saluran
distribusi
kita juga
bisa mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah
yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang
keinginan konsumen.
4. Pemerintah
ide usaha
bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
5. Penelitian
dan pengembangan
ide usaha
baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil
menemukan produk baru.
Terdapat tiga
tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal yaitu :
1. Analisa
konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang
perlu dipecahkan
2. Penggunaan
daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
3. Rekombinasi
unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan
masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses
inovasi dapat diuraikan sebagai berikut :
- Wirausahawan
melihat adanya kebutuhan
- Mengumpulkan
data dan mendefinisikan konsep-konsep
- Menguraikan
masalah-masalah
- Menggunakan
daya ingat untuk mencari kesamaan
- Menemukan
kesamaan dan gagasan yang berhubungan
- Melihat
bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
- Mencari
pemecahan sementara
- Meneliti
pemecahan dengan hati-hati
- Bergerak
terus jika semuanya baik
- Mencapai
keberhasilan
C. Proses
Perencanaan dan Pengembangan Produk Baru
Setelah ide
untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang
berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian
financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan
serta ketrampilan pengelolanya.
Perencanaan
usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu :
a. Sebagai
pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha.
b. Sebagai
alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam proses
perencanaan dan pengembangan produk baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu:
Fokus pada
satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan
apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis
dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun
seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik
akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
Kembangkan
lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk
anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari
produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja
akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail
yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
Carilah Cara
untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk
anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat
mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara
Volume Discount. Contoh : Beli satu dapat dua, kartu discount kunjungan. Teknik
ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
Mulailah
untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor independent,
pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja akan
meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan yang
ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang mungkin
kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
Membuat web
site untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi
membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special:
buku2 langka dan barang2 koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk
memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi
tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya usd30 per bulan tanpa
pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan Domain
Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website di server dia, menyediakan
beberapa alamat email.
Join dengan
pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik
bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan
termudah.
Mulai
memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja,
mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2
pekerja, mungkin anda juga bisa menjual produk yang bisa di pakai di rumah
dengan beberapa modifikasi. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk
berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang
menjual kue2 kecil dan ringan, dapat menghubungi perusahaan kue local untuk
menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga yang anda tetapkan lebih
murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih konsisten.
Carilah cara
baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau
menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya
memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal
untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang mulai
berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui FaceBook, dan
lain-lain.
D. Kegagalan
dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Dalam
berwirausaha, seseorang dalam menjalankan bisnisnya pasti mengalami pasang
surut serta jatuh bangun. Ada yang dengan mudah memperoleh kesuksesan dan tidak
jarang yang sering mengalami kegagalan. Adapun penyebab kegagalan dalam memilih
peluang produk baru adalah
Tidak adanya
rencana bisnis yang memadai, dengan kata lain adalah lemahnya perencanaan
bisnis. Sering dikatakan bahwa “kegagalan merencanakan bisnis berarti
merencanakan untuk gagal”. Bisnis adalah sebuah rencana, bukan produk atau
prosedur.
Perencanaan
yang baik memperkirakan hal-hal tak terduga, tetapi akan tetap utuh dan terus
digunakan selama tahun-tahun awal yang penuh dengan tantangan dan cobaan.
Bahkan menurut Robert T Kiyosaki : separuh dari pekerjaan entrepreneur
adalah merencanakan.
Kebanyakan
pemilik bisnis tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang
sesungguhnya. Sembilan dari sepuluh bisnis baru gagal, walaupun telah membuat
perencanaan yang mempromosikan peluang-peluang besar.
Kenyataan
penyebab kegagalan bisnis tersebut bukan karena penulisan perencanaannya
yang buruk, tapi ia tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis
yang sesungguhnya. Inilah penyebab kegagalan bisnis yang paling sering menimpa
bisnis baru.
Jadi
sebelum anda memulai “bagaimana” membuat perencanaan agar
penyebab kegagalan bisnis anda bisa terkendali, penting sekali anda untuk
menjawab 2 pertanyaan berikut ini :
1. Seberapa
besar keinginan anda untuk menang.?
Ini adalah
pertanyaan pertama untuk diajukan kepada diri anda sendiri sejalan dengan
dimulainya perjalanan mengubah harapan atau impian anda menjadi
perencanaan yang bagus. Jika dorongan dari untuk memulai sebuah bisnis tidak
cukup besar, unsur“bagaimana” dari sebuah perencanaan menjadi tidak
berarti. Anda beresiko tidak bisa mengatasi penyebab kegagalan bisnis.
2. Apakah anda
siap secara mental untuk memiliki bisnis anda sendiri?
Memulai
bisnis sendiri benar-benar menyita waktu yang anda miliki. Sebagian
besar orang ingin sukses dalam bisnis, tetapi tidak bersedia pertama-tama untuk menyediakan
waktunya dalam membuat perencanaan bisnis. Ini juga penyebab kegagalan
bisnis yang paling sering menimpa jika seseorang ingin memulai usaha.
Khusus untuk
poin kedua anda tahu mengapa seperti itu? Karena setiap perencanaan bisnis
ada harga yang harus dibayar. Sebagian besar orang memulai bisnis tanpa
adanyaketrampilan dasar
berbisnis. Mereka juga sering kali bertindak sesuai
dengan “cara mereka sendiri” daripada berinvestasi di pendidikan
dan membangun sebuah tim penasihat yang dapat diandalkan.
Penting pula
untuk untuk dicatat bahwa kesuksesan dalam bisnis lebih banyak dipengaruhi oleh jiwa
kewirausahaan daripada oleh usia dan jenis kelamin. Mereka selalu
bersemangat disaat sukses maupun jatuh. Walaupun mereka belum
bisa mengatasi semua penyebab kegagalan bisnis, mereka tetap berpikiran
positif.
Di samping
penyebab di atas, berikut penyebab lain seseorang mengalami kegagalan dalam
berwirausaha menurut Zimmerer, yaitu:
1. Tidak
kompeten dalam hal manajerial
2. Kurang
berpengalaman
3. Kurang
dapat mengendalikan keuangan
4. Gagala
dalam perencnaan
5. Lokasi
yang kurang memadai
6. Kurang
pengawasan peralatan.Sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha
Kesimpulan
1. Orientasi lingkup
internal yaitu pada personal individu seorang pengusaha, dimana menyangkut
aspek-aspek kepribadian seseorang tersebut dalam membuka bisnis. Sedangkan
lingkup external, yaitu mengarah pada lingkup sociological yang menyangkut
masalah hubungan dengan family atau keluarga dan lingkup environmental yang
menyangkut hubungan dengan lingkungan sekitar.
2. Sumber
gagasan bagi produk baru diantaranya :
a. Konsumen
b.
Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian
dan Pemngembangan
3. Kegagalan
dalam peluang usaha baru, diantaranya yaitu :
a Tidak
kompeten dalam hal manajerial
b. Kurang
berpengalaman
c. Kurang
dapat mengendalikan keuangan
d. Gagala
dalam perencnaan
e. Lokasi
yang kurang memadai
f. Kurang
pengawasan peralatan
g. Sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
0 Responses so far.
Posting Komentar